Translator

Senin, 14 April 2014

Tugas Kelompok 2 Ilmu Budaya Dasar

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL 

Kelompok : 4
Anggota :
-Ednadus Harjaka Setiawan        (52413766)
-Hassanudin Yusuf Maulana       (53413969)
-Iqbal Setiadi                               (54413460)
-Kris Ambar Maryono                  (54413863)
-Patrick Sakti Budhi Bakti            (56413839)
-Ricky Julianto                             (57413605)
-Taufik Abaihi Saputra                 (58413812)
Kelas : 1IA21
 




1.Pertumbuhan Penduduk di Indonesia
Berdasarkan sensus tahun 2011 diketahui bahwa pertumbuhan penduduk melebihi proyeksi nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun. Jika laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun maka setiap tahunnya akan terjadi pertumbuhan penduduk sekitar 3,5 juta lebih per tahun. Dengan demikian, jika di tahun 2011 jumlah penduduk 237,6 juta jiwa maka di tahun 2012 bertambah 3,5 juta maka sekarang ada 241 juta jiwa lebih. Bila laju pertumbuhan tidak ditekan maka jumlah penduduk di Tanah Air pada 2045 bisa menjadi sekitar 450 juta jiwa, hal ini berarti satu dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia.
2. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perkembangan Sosial
Pertumbuhan penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Berikut adalah penjelasan mengenai pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial di masyarakat.
a. Meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan sandang, pangan,dan papan
Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, yakni sandang, pangan, dan papan. Ketiga kebutuhan ini tak terelakkan lagi harus terpenuhi untuk kelanjutan hidup manusia. Kebutuhan akan sandang dapat dipenuhi oleh industry tekstil,kebutuhan akan pangan dapat dipenuhi oleh industri pertanian(salah satunya), dan kebutuhan papan dapat dipenuhi oleh industry bahan bangunan (salah satunya). Jika terjadi ledakan jumlah penduduk, maka semakin banyak pula manusia yang membutuhkan asupan sandang, pangan, dan papan.
b. Berkurangnya lahan tempat tinggal
Untuk memenuhi kebutuhan papan yakni rumah tentu kita memerlukan lahan untuk membangun. Semakin bertambah banyak penduduk, tentu kebutuhan akan rumah semakin banyak dan otomatis lahan yang dibutuhkan semakin banyak. Sementara lahan yang tersedia luasnya tetap. Yang akan terjadi adalah padatnya pemukiman dan sedikit sekali lahan-lahan kosong yang tersisa karena semakin sedikitnya lahan yang kosong, akan membuat harga tanah semakin melonjak, dan tentu saja masyarakat ekonomi menengah ke bawah tidak mampu membeli tanah untuk membangun rumah, sehingga mereka mencari “lahan” lain untuk tinggal, seperti kolong jembatan, taman kota, stasiun, emperan toko, dan lain-lain.
c. Meningkatnya investor yang datang
Dengan banyaknya jumlah penduduk akan berakibat menjamurnya pusat perbelanjaan. Seorang pengusaha tentu akan membangun usahanya ditempat yang strategis, tempat yang ramai, dan tempat yang menurutnya banyak terdapat konsumen. Kawasan padat penduduklah yang akan menjadi incaran para investor atau pengusaha. Untuk daerah perkotaan, para pengusaha akan cenderung untuk membangun pusat perbelanjaan modern atau yang biasa kita sebut Mall.
d. Meningkatnya angka pengangguran
Semakin bertambahnya jumlah penduduk tentu akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Namun bagaimana jika lapangan pekerjaan yang tersedia tidak cukup menampung jumlah tenaga kerja yang ada? Tentu hal ini akan berdampak pada meningkatnya angka pengangguran.
Adapun solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu:
a. Melakukan program transmigrasi
b. Menggalakkan program keluarga berencana
c. Mengoptimalkan lahan dengan menggunakan teknologi.
d. Pemerataan pembangunan
3. Hubungan Antara Masalah Penduduk dengan Perkembangan Kebudayaan
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan. Gerak manusia terjadi oleh karena mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lain.
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
  1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
  2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan kebudayaan terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Beberapa masalah yang menyangkut proses itu adalah :
  • Unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
  • Unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
  • Individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur baru
  • Ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta, maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Perubahan Sosial dan Budaya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya:

A. Faktor yang Berasal dari Luar Masyarakat (Faktor Ekstern)
Perubahan sosial budaya juga bisa terjadi karena adanya faktor yang berasal dari luar masyarakat (faktor ekstern). Berikut ini faktor yang berasal dari luar masyarakat.
1) Adanya pengaruh dari bencana alam.
Kondisi seperti ini terkadang memaksa masyarakatnya untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Ketika masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut.
2) Adanya peperangan
Perang antarnegara dapat mengakibatkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah
3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Bertemunya dua atau lebih kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan suatu kebudayaan yang baru. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity.
B . Faktor yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Faktor Intern)
Di bawah ini faktor yang merubah sosial budaya yang bersumber dari dalam masyarakat
1) Dinamika penduduk
yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk (kelahiran, kematian)
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat
Baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention)
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar
Sumber : http://m.kompasiana.com/post/read/622384/1 (10 April 11, 2014)
Contoh Kasus :
Ledakan Pengangguran Di Kota Besar
Masalah pengangguran disebabkan oleh 2 faktor utama: faktor Pribadi dan faktor sosial ekonomi.
Faktor Pribadi
Dalam hal ini penyebab pengangguran bisa disebabkan oleh kemalasan, cacat/udzur dan rendahnya pendidikan dan ketrampilan. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Faktor kemalasan
Penganguran yang berasal dari kemalasan individu sebenarnya sedikit. Namun, dalam sistem materialis dan politik sekularis, banyak yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem penggajian yang tidak layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin menjadi malas bekerja karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi atau undian.
2. Faktor cacat /uzur
Dalam sistem kapitalis hukum yang diterapkan adalah ‘hukum rimba’. Karena itu, tidak ada tempat bagi mereka yang cacat/uzur untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
3. Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan
Saat ini sekitar 74% tenaga kerja Indonesia adalah mereka yang berpendidikan rendah, yaitu SD dan SMP. Dampak dari rendahnya pendidikan ini adalah rendahnya keterampilan yang mereka milki. Belum lagi sistem pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis yang dibutuhkan dalam kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi pengangguran intelek.
 Faktor sistem sosial dan ekonomi
Faktor ini merupakan penyebab utama meningkatnya pengangguran di Indonesia, di antaranya:
a. Ketimpangan antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan
Tahun depan diperkiraan akan muncul pencari tenaga kerja baru sekitar 1,8 juta orang, sedangkan yang bisa ditampung saat ini dalam sektor formal hanya 29%. Sisanya di sektor informal atau menjadi pengangguran.
b. Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat
Banyak kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat dan menimbulkan pengangguran baru, Menurut Menakertrans, kenaikan BBM kemarin telah menambah pengangguran sekitar 1 juta orang.
Kebijakan Pemerintah yang lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi bukan pemerataan juga mengakibatkan banyak ketimpangan dan pengangguran. Banyaknya pembukaan industri tanpa memperhatikan dampak lingkungan telah mengakibatkan pencemaran dan mematikan lapangan kerja yang sudah ada.
c. Pengembangan sektor ekonomi non-real
Pertumbuhan uang beredar yang jauh lebih cepat daripada sektor real ini mendorong inflasi dan penggelembungan harga aset sehingga menyebabkan turunnya produksi dan investasi di sektor real. Akibatnya, hal itu mendorong kebangkrutan perusahan dan PHK serta pengangguran. Inilah penyebab utama krisis ekonomi dan moneter di Indonesia yang terjadi sejak tahun 1997.
Peningkatan sektor non-real juga mengakibatkan harta beredar hanya di sekelompok orang tertentu dan tidak memilki konstribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaan.
d. Banyaknya tenaga kerja wanita
Jumlah wanita pekerja pada tahun 1998 ada sekitar 39,2 juta. Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan jumlah tenaga kerja wanita ini mengakibatkan persaingan pencari kerja antara wanita dan laki-laki. Alasan perusahaan lebih menerima karyawn wanita karena mereka mudah diatur dan tidak banyak menuntut, termasuk dalam masalah gaji. Kondisi ini mengakibatkan banyaknya pengangguran di pihak laki-laki.   
Dampak Negatif Pengangguran
-      Pengangguran salah satu menjadi penyebab dari kemiskinan
-      Orang yang menganggur terlalu lama dapat menyebabkan meningkatnya angka kriminalitas, gelandangan dan pegemis
-      Pengangguran dapat menyebabkan depresi pada orangnya.
 Cara Mengatasi Pengangguran
Ada beberapa cara untuk mengatasi melonjaknya angka pengangguran:
-       Meningkatkan kualitas pendidikan bagi masyarakat
-       Mengembangkan jiwa kewirausahaan
-       Melakukan pelatihan kerja
-       Memperbanyak bursa kerja
-       Mengalakkan program transmigrasi
Selain cara diatas peran pemerintah adalah kunci utama dalam menciptakan lapangan kerja untuk menggurangi angka pengangguran.
Sumber :
- http://jurnal-ekonomi.org/apa-penyebab-pengangguran-dan-sulitnya-lapangan-kerja- dalam-perekonomian-kapitalis/  (10 April 2014)
- http://www.anneahira.com/cara-mengatasi-pengangguran.htm

Pertanyaan:
1.Cara menanggulangi Arus Informasi yang Pesat di Indonesia !
2. Apakah benar Angka Kematian turun di Indonesia !
3. Apakah Indonesia bisa seperti China ? Dalam Bidang Pertumbuhan Penduduk !

Jawab :
1. Untuk menanggulangi arus informasi yang berkembang pesat diperlukan peran pemerintah dan masyarakat
Peran masyarakat :
  • Orang tua menjadi tameng utama dalam membimbing penyerapan informasi kepada anak - anaknya
  • Bersikap selektif dan cerdas dalam penyerapan informasi
  • Bekerja sama dengan pemerintah.
Peran pemerintah :
  • Melakukan Filter konten informasi yang berkembang termasuk internet
  • Membentuk landasan hukum yang kuat dalam penyebaran informasi
  • Mengadakan Sosialisasi tentang Arus Informasi
2. Ya, Karena saat ini angka kematian saat ini menurun hal ini disebabkan oleh menurunnya angka kematian bayi. (Berdasarkan Survei Save The Children)

3. Bisa, namun peran pemerintah dalam pertumbuhan harus diutamakan, sebab Cina
mengadakan berbagai program untuk mengurangi berbagai masalah kependudukan dan kualitas SDM, seperti:

  • Kebijakan memiliki "Satu Anak"
  • Transmigrasi merata
  • Revolusi Pendidikan oleh Deng Xiaoping
  • Peningkatan kualitas SDM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar