PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK
TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL
Kelompok
: 4
Anggota :
-Ednadus Harjaka Setiawan (52413766)
-Hassanudin Yusuf Maulana (53413969)
-Iqbal Setiadi (54413460)
-Kris Ambar Maryono (54413863)
-Patrick Sakti Budhi Bakti (56413839)
-Ricky Julianto (57413605)
-Taufik Abaihi Saputra (58413812)
-Hassanudin Yusuf Maulana (53413969)
-Iqbal Setiadi (54413460)
-Kris Ambar Maryono (54413863)
-Patrick Sakti Budhi Bakti (56413839)
-Ricky Julianto (57413605)
-Taufik Abaihi Saputra (58413812)
Kelas : 1IA21
1.Pertumbuhan
Penduduk di Indonesia
Berdasarkan
sensus tahun 2011 diketahui bahwa pertumbuhan penduduk melebihi proyeksi
nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP)
1,49 per tahun. Jika laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun maka
setiap tahunnya akan terjadi pertumbuhan penduduk sekitar 3,5 juta lebih per
tahun. Dengan demikian, jika di tahun 2011 jumlah penduduk 237,6 juta jiwa
maka di tahun 2012 bertambah 3,5 juta maka sekarang ada 241 juta jiwa lebih.
Bila laju pertumbuhan tidak ditekan maka jumlah penduduk di Tanah Air pada 2045
bisa menjadi sekitar 450 juta jiwa, hal ini berarti satu dari 20 penduduk dunia
adalah orang Indonesia.
2. Pengaruh
Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perkembangan Sosial
Pertumbuhan
penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan
masyarakat Indonesia. Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam
suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya
nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Berikut
adalah penjelasan mengenai pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan
sosial di masyarakat.
a.
Meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan sandang, pangan,dan papan
Setiap
manusia pasti memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, yakni sandang,
pangan, dan papan. Ketiga kebutuhan ini tak terelakkan lagi harus terpenuhi
untuk kelanjutan hidup manusia. Kebutuhan akan sandang dapat dipenuhi oleh
industry tekstil,kebutuhan akan pangan dapat dipenuhi oleh industri
pertanian(salah satunya), dan kebutuhan papan dapat dipenuhi oleh industry
bahan bangunan (salah satunya). Jika terjadi ledakan jumlah penduduk, maka
semakin banyak pula manusia yang membutuhkan asupan sandang, pangan, dan papan.
b.
Berkurangnya lahan tempat tinggal
Untuk
memenuhi kebutuhan papan yakni rumah tentu kita memerlukan lahan untuk
membangun. Semakin bertambah banyak penduduk, tentu kebutuhan akan rumah
semakin banyak dan otomatis lahan yang dibutuhkan semakin banyak. Sementara
lahan yang tersedia luasnya tetap. Yang akan terjadi adalah padatnya pemukiman
dan sedikit sekali lahan-lahan kosong yang tersisa karena semakin sedikitnya
lahan yang kosong, akan membuat harga tanah semakin melonjak, dan tentu saja
masyarakat ekonomi menengah ke bawah tidak mampu membeli tanah untuk membangun
rumah, sehingga mereka mencari “lahan” lain untuk tinggal, seperti kolong
jembatan, taman kota, stasiun, emperan toko, dan lain-lain.
c.
Meningkatnya investor yang datang
Dengan
banyaknya jumlah penduduk akan berakibat menjamurnya pusat perbelanjaan.
Seorang pengusaha tentu akan membangun usahanya ditempat yang strategis, tempat
yang ramai, dan tempat yang menurutnya banyak terdapat konsumen. Kawasan padat
penduduklah yang akan menjadi incaran para investor atau pengusaha. Untuk
daerah perkotaan, para pengusaha akan cenderung untuk membangun pusat
perbelanjaan modern atau yang biasa kita sebut Mall.
d.
Meningkatnya angka pengangguran
Semakin
bertambahnya jumlah penduduk tentu akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang
tersedia. Namun bagaimana jika lapangan pekerjaan yang tersedia tidak cukup
menampung jumlah tenaga kerja yang ada? Tentu hal ini akan berdampak pada
meningkatnya angka pengangguran.
Adapun
solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu:
a.
Melakukan program transmigrasi
b.
Menggalakkan program keluarga berencana
c.
Mengoptimalkan lahan dengan menggunakan teknologi.
d.
Pemerataan pembangunan
3.
Hubungan Antara Masalah Penduduk dengan Perkembangan Kebudayaan
Tidak
ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat
yang menjadi wadah kebudayaan. Gerak manusia terjadi oleh karena mengadakan
hubungan-hubungan dengan manusia lain.
Terjadinya
gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
- Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
- Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan
kebudayaan terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian
rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan
diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan itu sendiri.
Beberapa
masalah yang menyangkut proses itu adalah :
- Unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
- Unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
- Individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur baru
- Ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.
Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta, maka
kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Perubahan
Sosial dan Budaya
Perubahan
sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola
budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum
yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi
sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan
perubahan.
Perubahan
sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya:
A. Faktor yang Berasal dari Luar Masyarakat (Faktor Ekstern)
Perubahan
sosial budaya juga bisa terjadi karena adanya faktor yang berasal dari luar
masyarakat (faktor ekstern). Berikut ini faktor yang berasal dari luar
masyarakat.
1)
Adanya pengaruh dari bencana alam.
Kondisi
seperti ini terkadang memaksa masyarakatnya untuk mengungsi meninggalkan tanah
kelahirannya. Ketika masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru,
maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang
baru tersebut.
2)
Adanya peperangan
Perang
antarnegara dapat mengakibatkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya
akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah
3)
Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Bertemunya
dua atau lebih kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan suatu kebudayaan yang
baru. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut
demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka
disebut cultural animosity.
B .
Faktor yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Faktor Intern)
Di
bawah ini faktor yang merubah sosial budaya yang bersumber dari dalam
masyarakat
1)
Dinamika penduduk
yaitu
pertambahan dan penurunan jumlah penduduk (kelahiran, kematian)
2)
Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat
Baik
penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat
menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention)
3)
Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat
4)
Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya
perubahan-perubahan besar
Sumber
: http://m.kompasiana.com/post/read/622384/1 (10 April 11, 2014)
Contoh
Kasus :
Ledakan
Pengangguran Di Kota Besar
Masalah pengangguran disebabkan oleh 2 faktor utama:
faktor Pribadi dan faktor sosial ekonomi.
Faktor
Pribadi
Dalam hal ini penyebab pengangguran bisa disebabkan oleh
kemalasan, cacat/udzur dan rendahnya pendidikan dan ketrampilan. Penjelasannya
sebagai berikut :
1.
Faktor kemalasan
Penganguran yang berasal dari kemalasan individu
sebenarnya sedikit. Namun, dalam sistem materialis dan politik sekularis,
banyak yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem penggajian yang
tidak layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin menjadi malas
bekerja karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi atau undian.
2.
Faktor cacat /uzur
Dalam sistem kapitalis hukum yang diterapkan adalah
‘hukum rimba’. Karena itu, tidak ada tempat bagi mereka yang cacat/uzur untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak.
3.
Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan
Saat ini sekitar 74% tenaga kerja Indonesia adalah mereka
yang berpendidikan rendah, yaitu SD dan SMP. Dampak dari rendahnya pendidikan
ini adalah rendahnya keterampilan yang mereka milki. Belum lagi sistem
pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis yang dibutuhkan
dalam kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi pengangguran
intelek.
Faktor sistem sosial dan ekonomi
Faktor ini merupakan penyebab utama meningkatnya
pengangguran di Indonesia, di antaranya:
a.
Ketimpangan antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan
Tahun depan diperkiraan akan muncul pencari tenaga kerja
baru sekitar 1,8 juta orang, sedangkan yang bisa ditampung saat ini dalam
sektor formal hanya 29%. Sisanya di sektor informal atau menjadi pengangguran.
b.
Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat
Banyak kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada
rakyat dan menimbulkan pengangguran baru, Menurut Menakertrans, kenaikan BBM
kemarin telah menambah pengangguran sekitar 1 juta orang.
Kebijakan Pemerintah yang lebih menekankan pada
pertumbuhan ekonomi bukan pemerataan juga mengakibatkan banyak ketimpangan dan
pengangguran. Banyaknya pembukaan industri tanpa memperhatikan dampak
lingkungan telah mengakibatkan pencemaran dan mematikan lapangan kerja yang
sudah ada.
c.
Pengembangan sektor ekonomi non-real
Pertumbuhan uang beredar yang jauh lebih cepat daripada
sektor real ini mendorong inflasi dan penggelembungan harga aset sehingga
menyebabkan turunnya produksi dan investasi di sektor real. Akibatnya, hal itu
mendorong kebangkrutan perusahan dan PHK serta pengangguran. Inilah penyebab
utama krisis ekonomi dan moneter di Indonesia yang terjadi sejak tahun 1997.
Peningkatan sektor non-real juga mengakibatkan harta
beredar hanya di sekelompok orang tertentu dan tidak memilki konstribusi dalam
penyediaan lapangan pekerjaan.
d.
Banyaknya tenaga kerja wanita
Jumlah wanita pekerja pada tahun 1998 ada sekitar 39,2
juta. Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan jumlah tenaga
kerja wanita ini mengakibatkan persaingan pencari kerja antara wanita dan
laki-laki. Alasan perusahaan lebih menerima karyawn wanita karena mereka mudah
diatur dan tidak banyak menuntut, termasuk dalam masalah gaji. Kondisi ini
mengakibatkan banyaknya pengangguran di pihak laki-laki.
Dampak
Negatif Pengangguran
-
Pengangguran
salah satu menjadi penyebab dari kemiskinan
-
Orang
yang menganggur terlalu lama dapat menyebabkan meningkatnya angka kriminalitas,
gelandangan dan pegemis
-
Pengangguran
dapat menyebabkan depresi pada orangnya.
Cara
Mengatasi Pengangguran
Ada beberapa cara untuk mengatasi melonjaknya angka
pengangguran:
- Meningkatkan kualitas pendidikan bagi
masyarakat
- Mengembangkan jiwa kewirausahaan
- Melakukan pelatihan kerja
- Memperbanyak bursa kerja
- Mengalakkan program transmigrasi
Selain cara diatas peran pemerintah adalah kunci utama
dalam menciptakan lapangan kerja untuk menggurangi angka pengangguran.
Sumber :
-
http://jurnal-ekonomi.org/apa-penyebab-pengangguran-dan-sulitnya-lapangan-kerja-
dalam-perekonomian-kapitalis/ (10 April
2014)
- http://www.anneahira.com/cara-mengatasi-pengangguran.htm
Pertanyaan:
1.Cara menanggulangi Arus Informasi yang Pesat di Indonesia !
2. Apakah benar Angka Kematian turun di Indonesia !
3. Apakah Indonesia bisa seperti China ? Dalam Bidang Pertumbuhan Penduduk !
Pertanyaan:
1.Cara menanggulangi Arus Informasi yang Pesat di Indonesia !
2. Apakah benar Angka Kematian turun di Indonesia !
3. Apakah Indonesia bisa seperti China ? Dalam Bidang Pertumbuhan Penduduk !
Jawab :
1. Untuk menanggulangi arus informasi yang berkembang pesat diperlukan peran pemerintah dan masyarakat
Peran masyarakat :
3. Bisa, namun peran pemerintah dalam pertumbuhan harus diutamakan, sebab Cina
mengadakan berbagai program untuk mengurangi berbagai masalah kependudukan dan kualitas SDM, seperti:
1. Untuk menanggulangi arus informasi yang berkembang pesat diperlukan peran pemerintah dan masyarakat
Peran masyarakat :
- Orang tua menjadi tameng utama dalam membimbing penyerapan informasi kepada anak - anaknya
- Bersikap selektif dan cerdas dalam penyerapan informasi
- Bekerja sama dengan pemerintah.
- Melakukan Filter konten informasi yang berkembang termasuk internet
- Membentuk landasan hukum yang kuat dalam penyebaran informasi
- Mengadakan Sosialisasi tentang Arus Informasi
3. Bisa, namun peran pemerintah dalam pertumbuhan harus diutamakan, sebab Cina
mengadakan berbagai program untuk mengurangi berbagai masalah kependudukan dan kualitas SDM, seperti:
- Kebijakan memiliki "Satu Anak"
- Transmigrasi merata
- Revolusi Pendidikan oleh Deng Xiaoping
- Peningkatan kualitas SDM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar