Translator

Kamis, 27 Maret 2014

Tugas Kelompok Ilmu Budaya Dasar

Kelompok :
Anggota :
-Ednadus Harjaka Setiawan      (52413766)
-Hassanudin Yusuf Maulana       (53413969)
-Iqbal Setiadi                            (54413460)
-Kris Ambar Maryono              (54413863)
-Patrick Sakti Budhi Bakti         (56413839)
-Ricky Julianto                          (57413605)
-Taufik Abaihi Saputra              (58413812)
Kelas :1IA21

Kebudayaan Bali

Musik

Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik lainnya. Kemudian, terdapat kekhasan dalam teknik memainkan dan gubahannya, contohnya dalam bentuk kecak, yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikan, misalnya gamelan jegog, gamelan gong gede, gamelan gambang, gamelan selunding dan gamelan Semar Pegulingan. Ada pula musik Angklung dimainkan untuk upacara ngaben serta musik Bebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya.
Beberapa bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali sejak era tahun 50-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon), gong dan perkusi kayu (xilofon). Beberapa alat musik khas bali, antara lain :
  • Gamelan
  • Jegog
  • Genggong
  • Silat Bali

Tari

Seni tari Bali pada umumnya dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu wali (seni tari pertunjukan sakral), bebali (seni tari pertunjukan untuk upacara) dan balih-balihan (seni tari untuk hiburan pengunjung).
Pakar seni tari Bali I Made Bandem pada era tahun 80-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali, antara lain tergolong ke dalam wali misalnya Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede. Bebali  ialah Gambuh, Topeng Pajegan dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan yaitu Legong, Parwa, Arja, Prembon dan Joged serta berbagai koreografi tari modern lainnya.
Salah satu tarian yang menarik bagi para wisatawan adalah Tari Kecak dan Tari Pendet. Sekitar tahun 30-an, Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sang Hyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.

Beberarapa tarian wali

  • Sang Hyang Dedari
  • Sang Hyang Jaran
  • Tari Rejang
  • Tari Baris

Beberapa tarian bebali

  • Tari Topeng
  • Gambuh

Beberapa tarian balih-balihan

  • Tari Legong
  • Arja
  • Joged Bumbung
  • Drama Gong
  • Barong
  • Tari Pendet
  • Tari Kecak
  • Calon Arang
  • Tari Janger

Pakaian daerah

Pakaian daerah Bali sangat bervariasi, meskipun secara selintas kelihatannya sama. Masing-masing daerah Bali mempunyai ciri khas simbolik dan ornamen, berdasarkan kegiatan/upacara dan jenis kelamin dan umur penggunanya. Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan yang dipakainya.

Pria

 
Busana tradisional pria umumnya terdiri dari:
  • Udeng (ikat kepala)
  • Kain kampuh
  • Umpal (selendang pengikat)
  • Kain wastra (kemben)
  • Sabuk
  • Keris
  • Beragam ornamen perhiasan

Wanita


Busana tradisional wanita umumnya terdiri dari:
  • Gelung (sanggul)
  • Sesenteng (kemben songket)
  • Kain wastra
  • Sabuk prada (stagen), membelit pinggul dan dada
  • Selendang songket bahu ke bawah
  • Kain tapih atau sinjang, di sebelah dalam
  • Beragam ornamen perhiasan
Makanan utama khas Bali
  • Ayam betutu
  • Babi guling
  • Bandot
  • Be Kokak Mekuah
  • Be Pasih mesambel matah
  • Bebek betutu
  • Berengkes
  • Grangasem
  • Jejeruk
  • Jukut Urab
  • Komoh
  • Lawar
  • Nasi Bubuh
  • Nasi Tepeng
  • Penyon
  • Sate Kablet
  • Sate Babi Guling
  • Sate Lilit
  • Sate pentul
  • Sate penyu
  • Sate Tusuk
  • Timbungan
  • Tum
  • Urutan Tabanan



 Beberapa senjata khas Bali

  • Keris
  • Tombak
  • Tiuk
  • Taji
  • Kandik
  • Caluk
  • Arit
  • Udud
  • Gelewang
  • Trisula
  • Panah
  • Penampad
  • Garot
  • Tulud
  • Kis-Kis
  • Anggapan
  • Berang
  • Blakas
  • Pengiris
  • Pengutik

Rumah Adat

Secara umum rumah adat bali yang paling sering dijumpai berbentuk seperti gapura yang biasa disebut candi betar atau gapura candi betar.

Konsep rumah adat Bali menyesuaikan dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan).

Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Oleh karena itu pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.

Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bali

Kamis, 13 Maret 2014

Tugas 1 IBD Persiapan PEMILU 2014

NAMA : KRIS AMBAR MARYONO
KELAS : 1IA21
NPM : 54413863


Persiapan PEMILU 2014

            Pemilihan Umum yang sering disebut Pemilu di Indonesia dilaksanakan pertama kali pada tahun 1955. Awalnya, Pemilu ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan seperti DPR, dan DPRD daerah. Melainkan karena perkembangan dunia politik di Indonesia semakin maju, maka Pemilu tidak hanya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan selain itu untuk memilih Presiden. Pada zaman Orde Baru , Pemilu di Indonesia menganut asas LUBER (Langsung, Umum, bebas, dan Rahasia). Indonesia melaksanakan Pemilu setiap 5 (lima) tahun sekali.

 


          Pada tahun 2014 ini, Indonesia melaksanakan Pemilu edisi ke-11 (sebelas). Pemilu tahun  ini dilaksanakan pada tanggal 9 April 2014 dengan diikuti 15 partai. Partai-partai tersebut lulus dalam beberapa seleksi yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Salah satunya yaitu Laporan Dana Kampanye. Partai-partai yang berpartisipasi dalam Pemilu tahun ini sebagian besar dihuni oleh partai-partai lama yang sempat memimpin perolehan suara misalnya: Partai Demokrat, Partai Golkar, PDIP, dll. Tak sedikit pula partai baru yang berhasil mencuri simpati masyarakat misalnya : Partai Nasdem, PDA, PNA, Partai Aceh, dll. Tahun ini, Pemilu diikuti oleh banyak Calon Anggota Legislatif yang berharap dapat terpilih dalam Pemillu 2014 mewakili rakyat Indonesia.

          Dalam beberapa tahun belakangan, ada suatu pendapat jika dunia politik sering dikaitkan dengan korupsi. Korupsi merupakan tindakan pejabat publik baik politisi maupun pegawai negeri serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan ini yang secara tidak wajar dan ilegal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dipercayakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Mengapa denikian ? . Karena adanya ruang dan kesempatan untuk melakukan korupsi. Pepatah bilang "Kejahatan timbul karena ada kesempatan".Hubungan antara korupsi dengan politik sudah lama dan begitu rumit. Kalau tidak ada sesuatu tindakan secara menyeluruh atau sistemik, maka tidak akan bisa diatasi. Sekarang ini, akar persoalannya adalah politik biaya tinggi yang hanya bisa ditutupi dengan melakukan tindakan korupsi, karena tidak ada sumber lain. Biaya politik menjadi penyebab korupsi, karena kompetisi politik yang tidak fair dan jujur. Artinya, kampanye politik yang merupakan kemenangan politik, hanya mengandalkan politik pencitraan (pengukuhan massal kepada publik) bahwa seorang tokoh adalah hebat, padahal hanya diciptakan agar menjadi hebat, inilah yang menjadi mahal karena harus membiayai melalui media massa dan media elektronik.


    

           Pelaksanaan Pemilu 2014 tidak jauh dari masalah-masalah yang mencakup sarana dan prasarana. Keterlambatan kotak suara , rusaknya surat suara, tidak tersedianya TPS yang cukup merupakan masalah yang harus cepat diselesaikan oleh pihak-pihak yang terkait dengan Pemilu. Selain itu, laporan dana kampanye yang banyak diselewengkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab hingga penambahan dana kampanye yang dtetapkan oleh KPU sesuai standar merupakan masalah yang begitu susah untuk diselesaikan oleh baik KPU maupun Partai yang bersangkutan. Masalah-masalah tersebut diakibatkan oleh kurangnya kerjasama yang baik antara partai dan pihak-pihak terkait dengannya. Walaupun masih terdapat banyak masalah yang belum tuntas sepenuhnya. Namun, KPU perlu diberikan apresiasi untuk sosialisasi pelaksanaan Pemilu pada rakyat Indonesia yang mungkin belum mengetahui calon-calon yang mewakili rakyat siapa saja. Sosialisasi tersebut berupa pemberitaan Pemilu di media cetak maupun elektronik, pemasangan banner Pemilu, dll. Media massa memiliki peran penting dalam sosialisasi pemilu hingga kampanye yang dilakukan partai-partai lewat media elektronik seperti : TV, Radio, dan Internet. Selain itu media cetak juga mempunyai peran yang cukup penting dalam sosialisasi dan kampanye.


                  http://www.mimbar-opini.com
                  http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi

Sumber Gambar :  https://www.google.com/imghp