Anggota :
-Ednadus Harjaka Setiawan (52413766)
-Hassanudin Yusuf Maulana (53413969)
-Iqbal Setiadi (54413460)
-Kris Ambar Maryono (54413863)
-Patrick Sakti Budhi Bakti (56413839)
-Ricky Julianto (57413605)
-Taufik Abaihi Saputra (58413812)
Kelas :1IA21
Kebudayaan Bali
Musik
Beberapa bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali sejak era tahun 50-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon), gong dan perkusi kayu (xilofon). Beberapa alat musik khas bali, antara lain :
- Gamelan
- Jegog
- Genggong
- Silat Bali
Tari
Seni tari Bali pada umumnya dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu wali (seni tari pertunjukan sakral), bebali (seni tari pertunjukan untuk upacara) dan balih-balihan (seni tari untuk hiburan pengunjung).Pakar seni tari Bali I Made Bandem pada era tahun 80-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali, antara lain tergolong ke dalam wali misalnya Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede. Bebali ialah Gambuh, Topeng Pajegan dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan yaitu Legong, Parwa, Arja, Prembon dan Joged serta berbagai koreografi tari modern lainnya.
Salah satu tarian yang menarik bagi para wisatawan adalah Tari Kecak dan Tari Pendet. Sekitar tahun 30-an, Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sang Hyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
Beberarapa tarian wali
- Sang Hyang Dedari
- Sang Hyang Jaran
- Tari Rejang
- Tari Baris
Beberapa tarian bebali
- Tari Topeng
- Gambuh
Beberapa tarian balih-balihan
- Tari Legong
- Arja
- Joged Bumbung
- Drama Gong
- Barong
- Tari Pendet
- Tari Kecak
- Calon Arang
- Tari Janger
Pakaian daerah
Pakaian daerah Bali sangat bervariasi, meskipun secara selintas kelihatannya sama. Masing-masing daerah Bali mempunyai ciri khas simbolik dan ornamen, berdasarkan kegiatan/upacara dan jenis kelamin dan umur penggunanya. Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan yang dipakainya.Pria
- Udeng (ikat kepala)
- Kain kampuh
- Umpal (selendang pengikat)
- Kain wastra (kemben)
- Sabuk
- Keris
- Beragam ornamen perhiasan
Wanita
- Gelung (sanggul)
- Sesenteng (kemben songket)
- Kain wastra
- Sabuk prada (stagen), membelit pinggul dan dada
- Selendang songket bahu ke bawah
- Kain tapih atau sinjang, di sebelah dalam
- Beragam ornamen perhiasan
|
|
|
Beberapa senjata khas Bali
- Keris
- Tombak
- Tiuk
- Taji
- Kandik
- Caluk
- Arit
- Udud
- Gelewang
- Trisula
- Panah
- Penampad
- Garot
- Tulud
- Kis-Kis
- Anggapan
- Berang
- Blakas
- Pengiris
- Pengutik
Rumah Adat
Secara umum rumah adat bali yang paling sering dijumpai berbentuk seperti gapura yang biasa disebut candi betar atau gapura candi betar.Konsep rumah adat Bali menyesuaikan dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan).
Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Oleh karena itu pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.
Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bali